Rahasia Sistem Bagi Hasil Dalam Usaha Kecil Agar Untung Maksimal

Posted on

BTPN.info | Dalam menjalankan suatu bisnis memang memerlukan dana atau modal sebagai pelicin awal usaha. Terkadang, dana sendiri yang menjadi salah satu kendala untuk orang yang hendak menjalankan bisnis.

Sebenarnya, dana tak hanya bisa Anda dapatkan dari simpanan atau hasil pinjaman saja. Anda yang mempunyai dana minim, dapat memanfaatkan sistem bagi hasil sebagai solusi terbaik untuk membina atau bahkan mengembangkan bisnis Anda tersebut. Sistem bagi hasil dalam usaha kecil  ini memang sering diterapkan oleh pelaku bisnis yang terkendala dengan dana.

Mengenal Sistem Bagi Hasil Dalam Usaha kecil

Rahasia Sistem Bagi Hasil untuk Usaha Kecil Agar Untung Maksimal

Para pelaku usaha kecil yang terkendala dengan dana/modal usaha dapat mempertimbangkan pilihan ini. Diharapkan dengan adanya kerjasama yang baik antara pemodal dan pengusaha kecil bakal saling menguntungkan kedua belah pihak.

Perlu anda ketahui bahwa dalam usaha kerjasama bagi hasil, terdapat tiga jenis mitra bisnis yang terlibat dimana setiap orang mendapatkan porsi deviden yang berbeda satu dengan yang lain. Berikut ulasannya:

1. Pemberi Modal dan Rekan Kerja

Dalam sistem bagi hasil dalam usaha kecil, Anda akan menemukan orang yang berperan sebagai pemberi modal dan sekaligus sebagai teman kerja atau karyawan aktif. Jika terdapat orang di posisi ini, maka ia bakal mendapatkan dua pendapatan.

Baca Juga:
Inilah Surat Perjanjian Hutang Piutang Sederhana dengan Jaminan

Pertama gaji sebagai teman kerja aktif atau karyawan. Gaji dapat dibayarkan di awal atau akhir bulan, seperti contoh karyawan kantor kebanyakan. Sedangkan sebagai pemberi modal, ia juga akan mendapatkan dividen. Dividen sendiri adalahkeuntungan bersih yang didapatkan setelah memangkas pendapatan dengan sekian banyak biaya seperti contoh biaya investasi tahun depan serta anggaran operasional. Berbeda dengan gaji, dividen ini seringkali dihitung per tahun. Untuk pembagiannya, dicocokkan dengan persentase modal yang telah ditanamkan oleh setiap pemberi modal di awal pendirian usaha atau bisnis.

2. Pemberi Modal dalam Bentuk Saham

Pemberi modal dalam bentuk saham seringkali tak ikut serta dalam mengurus usaha yang bakal dijalankan. Mitra bisnis ini dapat disebut sebagai investor. Bagi hasil yang didapat oleh investor dalam kerjasama ini hanya berupa dividen dan tidak didasarkan pada kepemilikan modal. Sebelum mengawali bisnis atau usaha kerjasama bagi hasil, kedua belah pihak akan melakukan kesepakatan terlebih dahulu, termasuk membicarakan persentase bagi hasil yang disepakati.

3. Pemberi Modal dalam Bentuk Hutang

Sistem bagi hasil yang satu ini nyaris sama dengan investor yang sudah diterangkan di poin kesatu tadi. Bedanya, pemberi modal menyerahkan modalnya dalam bentuk hutang. Karena berupa hutang, pasti saja dalam perhitungan bakal ada pokok hutang, bunga dan jatuh tempo. Sebutan untuk mitra bisnis ini ialah kreditur. Satu hal lagi yang membedakannya dengan investor yaitu, bila usaha yang dijalankan mengalami kegagalan, maka kreditur tidak bakal menanggung resiko tersebut.

Baca Juga:
4 Cara Mendapatkan Modal Usaha dari Pebisnis Berpengalaman, TERBONGKAR..!!!

Pembagian deviden sendiri dilaksanakan dengan menunaikan pokok hutang beserta bungan di waktu yang sudah diputuskan sebelumnya. Besar bunga pun sudah diputuskan atau disepekati sebelumnya. Karena mempunyai sifat hutang dan sudah melewati kesepakatan, seandainya pembayaran telah melalui masa jatuh tempo, maka bunga akan bertambah.

Dalam sistem bagi hasil dalam usaha kecil yang satu ini, Anda mesti lebih berhati-hati dan teliti dalam melakukan kesepakatan dan memilih kreditur. Hal ini vital untuk dilaksanakan karena bakal menentukan kelanjutan usaha yang dijalankan. Anda dan mitra bisnis mesti sama-sama merasa diuntungkan oleh adanya kesepakatan tersebut.

Itulah pembahasan mengenai Rahasia Sistem Bagi Hasil Dalam Usaha Kecil Agar Untung Maksimal. Lalu bagaimana cara bagi hasil pada bisnis usaha patungan? Berikut ini penjelasan mengenai beberapa cara bagi hasil usaha patungan baik untuk pemilik modal maupun pemilik usahanya.

Cara Bagi Hasil Usaha Patungan Untuk Pemodal Ataupun Pemilik Usaha

Cara Bagi Hasil Usaha Patungan Bagi Pemodal Ataupun Pemilik Usaha

Bagaimana cara bagi hasil bisnis patungan, hal ini ialah pertanyaan yang muncul saat kita menetukan untuk menjalankan usaha secara patungan dengan orang lain. Tidak jarang semua pengusaha memilih patungan dengan teman bisnis untuk membina usaha bersama, terlebih mereka yang tidak ingin membangun usaha dengan modal berhutang pada bank.

Baca Juga:
Harga minyak naik dua kali lipat dalam setahun. Inilah alasannya

Namun sebelum menjalankan usaha dengan teman, usahakan bicarakan terlebih dahulu tentang pembagian keuntungan. Berapa besar persentase deviden yang diterima tiap orang yang ikut patungan, peraturan tersebut mesti diputuskan sejak awal.

Seorang penulis yang bernama Mike Moyer punya gagasan menarik mengenai cara untuk hasil bisnis patungan yang adil, diantaranya :

Cara Bagi Hasil Bisnis Patungan dengan Porsi yang Tetap (Fixed Equity Split)

Seperti anda ketahui, seringkali pembagian deviden bisnis patungan berdasarkan pada jumlah modal yang diserahkan oleh setiap peserta bisnis patungan. Inilah kemudian yang mendasari dibuatnya skema pembagian deviden dengan sistem pembagian Porsi yang Tetap (Fixed Equity Split).

Pada kenyataannya, operasional bisnis tidak hanya butuh modal saja, namun juga perlu keahlian dan waktu serta pengalaman dari semua peserta usaha patungan. Moyer menuliskan pembagian deviden seharusnya tidak hanya berfokus pada besarnya modal, tapi juga berfokus pada kontribusi terhadap bisnis yang dibangun.

Menurut Moyer, sistem Fixed Equity Split tidak cukup adil sampai-sampai ia mengeluarkan gagasan Porsi Saham Dinamis (Dynamic Equity Split) dalam bukunya yang berjudul Slicing Fee – Funding Your Company without Money.

Baca Juga:
Inilah Rahasia Menjadi Miliarder Yang Sering Diabaikan, BUKTIKAN..!!!

Cara Bagi Hasil Bisnis Patungan dengan Porsi Saham Dinamis (Dynamic Equity Split)

Cara Bagi hasil bisnis patungan dengan Dynamic Equity Split tertuang dalam buku Moyer yang berjudul Slicing Fee – Funding Your Company without Money. Di bukunya diterangkan bahwa porsi kinerja dan kemahiran para peserta bisnis patungan juga harus menjadi parameter pembagian keuntungan.

Bagi hasil bisnis patungan dicocokkan dengan kontribusi setiap pemilih usaha, baik itu modal, waktu, usaha, paten, lisensi, keahlian, dan lainnya.

Memilih Jenis Permodalan Bisnis Patungan yang Paling Tepat

Masalah permodalan bisnis seringkali memerlukan perhatian lebih dari semua pengusaha. Jika bisnis patungan Anda ialah usaha rintisan, usahakan tidak boleh menggunakan dana hutang dari Bank. Pilihan terbaik dalam permodalan usaha rintisan ialah dengan memakai dana patungan dari semua pendiri bisnis (co-founder).

Cara bagi hasil bisnis patungan yang sangat sering digunakan ialah Porsi Saham Tetap (Fixed Equity Split). Namun, bila hendak mendapatkan pembagian laba bisnis yang lebih adil maka cara Porsi Saham Dinamis (Dynamic Equity Split) merupakan metode yang terbaik.

Baca Juga:
Strategi Miliki Tabungan Rp 10 Juta Meski Gaji Pas-pasan

Itulah pembahasan mengenai Cara Bagi Hasil Usaha Patungan Untuk Pemodal Ataupun Pemilik Usaha yang perlu Anda ketahui bersama partner kerja Anda. Semoga bermanfaat ya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *