BTPN.info | “Bagaimana teknik menabung uang receh di Bank? boleh gak ya menyimpan uang di Bank dengan menyetor uang receh?” Mungkin pertanyaan ini sering anda temukan. Setiap kali anda transaksi di pasar atau pusat perbelanjaan, tentu sering menerima kembalian uang receh. Dan tanpa anda sadari jumlah uang receh yang sekarang ini Anda simpan di rumah jumlahnya sudah lumayan banyak.
Banyak orang yang menyepelekan eksistensi uang receh ini, sampai-sampai disia-siakan begitu saja. Padahal uang receh kalau dikoleksi maka jumlahnya bisa besar dan berfungsi lho. Walaupun recehan namun bila dikoleksi maka jumlahnya akan lumayan besar dan dapat ditabung di Bank.
Tips Menabung Uang Receh Koin dan Kertas di Bank Yang Benar
Penulis pernah menjadi Teller Bank dan sering menjumpai nasabah yang melakukan setoran tabungan atau penukaran menggunakan uang receh. Masih banyak nasabah yang asal saja dan mencampuradukan berbagai uang tersebut sehingga kami harus memisahkan pecahan uang dan menghitung kembali uang tersebut yang mengakibatkan pelayanan menjadi agak lama.
Berikut ini ialah tips cara menyimpan uang uang receh Anda di Bank supaya hasilnya lebih maksimal:
1. Menentukan Pecahan Uang Receh
Uang receh (koin dan kertas) di Indonesia sekarang ini mulai dari Rp100 hingga Rp2000. Dan uang receh yang sesuai untuk ditabung dan disimpan di Bank ialah pecahan Rp500. Namun, tentu saja Anda juga dapat menentukan pecahan uang receh yang hendak dikumpulkan, contohnya pecahan Rp1000 atau Rp2000 saja. Dengan menentukan pecahan uang receh maka akan mempermudah Anda dalam menabung.
Jadi, contohnya Anda hendak menabung uang receh dengan nominal Rp2000 saja, maka setiap mendapat uang Rp2000, maka uang itu akan dimasukkan terlebih dahulu ke kotak penyimpanan sebelum disimpan di Bank. Bila mendapat uang receh Rp100 – Rp 1000, Anda tetap menyimpannya tapi untuk hal lain, contohnya untuk bayar parkir kendaraan.
2. Memisahkan Nominal Pecahan Uang Receh
Seperti yang disampaikan sebelumnya, pisahkan uang receh yang ingin disimpan di Bank di tempat khusus. Sedangkan pecahan uang receh lainnya di tempat yang berbeda. Hal ini bakal mempermudah dalam proses menghitungnya saat akan disimpan di Bank.
Memisahkan pecahan uang receh pun akan membuat Anda lebih mudah memahami jumlah uang yang sudah disimpan. Di samping itu, kondisi ini pun akan memotivasi Anda untuk mengoleksi uang recehan sehingga tidak ada uang receh yang disia-siakan.
3. Menentukan Besar Tempat Penyimpanan Uang Receh
Ada baiknya Anda menilai besar tempat penyimpanan uang receh tersebut. Misalnya, Anda hendak mengumpulkan uang receh itu di dalam kaleng berukuran sedang. Ketika kaleng sudah penuh dengan uang receh, maka Anda dapat membongkarnya.
Hal ini bakal memotivasi Anda dalam memenuhi kaleng itu dengan uang receh supaya segera penuh. Di samping itu, tentu saja ini merupakan cara supaya Anda lebih irit dan tidak menyianyiakan uang receh.
4. Anggap Uang Receh Kembalian Bukan Milik Sendiri
Mulai sekarang, tiap kali Anda menerima uang receh kembalian belanja, anggaplah uang itu bukan punya Anda. Tapi untuk ditabung di dalam kaleng tadi. Sebagian besar orang memandang bahwa uang recehan dapat langsung dipakai untuk kebutuhan lain. Itu sebabnya tidak sedikit orang yang tidak dapat menyimpan uang receh dan terbius bahwa sekarang ini uang receh miliknya sudah banyak yang ‘hilang’ begitu saja.
5. Menentukan Interval Waktu
Tentukan interval waktu untuk mengumpulkan uang receh untuk disimpan di Bank. Seringkali kondisi ini dibutuhkan untuk memotivasi seseorang guna tetap menabung recehan miliknya. Interval waktu mengumpulkan uang receh tersebut ialah target individu masing-masing. Ketika sudah pada waktunya, Anda dapat memindahkan uang receh tadi ke rekening tabungan Anda.
Itulah pembahasan mengenai Tips Menabung Uang Receh Koin dan Kertas di Bank Yang Benar. Semoga bermanfaat ya.